Judul : The Hobbit
Pengarang : JRR Tolkien
Penerbitan : 1979 oleh Unwin Paperbacks (B. Inggris)
Jumlah Halaman : 285
Genre : fantasi
Membaca Buku The Hobbit! Sebetulnya sudah dari dulu semenjak kuliah, sebelum film ini muncul ke bioskop. The Hobbit adalah seri tiga film epik fantasi-petualangan yang disutradarai, ditulis, dan diproduseri Peter Jackson dan didasarkan pada novel fantasi karya J. R. R. Tolkien berjudul The Hobbit (1937). Film-film ini diberi judul sesuai subjudul dalam novel, An Unexpected Journey (2012), The Desolation of Smaug (2013), dan The Battle of the Five Armies (2014).
Seri ini merupakan prekuel dari trilogi film The Lord of the Rings. Beberapa aktor The Lord of the Rings akan muncul kembali, termasuk Ian McKellen, Andy Serkis, Hugo Weaving, Cate Blanchett, Christopher Lee, Ian Holm, Elijah Wood, dan Orlando Bloom. Turut serta dalam pembuatan film ini adalah penulis Fran Walsh dan Philippa Boyens, ilustrator John Howe dan Alan Lee, pengarah seni Dan Hennah, dan sinematografer Andrew Lesnie. Seperti trilogi pertamanya, perlengkapan akan ditangani Weta Workshop dan efek visualnya dibuat oleh Weta Digital. Selain itu, komponis Howard Shore, yang membuat musik The Lord of the Rings, akan membuat lagi musik untuk seri film ini.[2] Keikusertaan terbaru dan paling penting dalam pembuatan seri The Hobbit ini adalah Guillermo del Toro sebagai penulis, yang pada awalnya ditunjuk sebagai sutradara. . Peter Jackson, sang sutradara, dulu berhasil memfilmkan The Lord of the Rings (buku karangan Tolkien yang lain) sehingga saya pun tidak ragu bahwa dia akan menyajikan tayangan yang sama spektakulernya dengan The Lord of the Rings.
Bilbo Baggins adalah seorang hobbit, makhluk yang tingginya hanya mencapai pinggang manusia dewasa dan tidak pernah memakai sepatu karena kaki mereka memiliki sol alami serta berbulu lebat. Salah satu sifat utama hobbit adalah mereka tidak menyukai petualangan. Bayangkan betapa terkejutnya Bilbo ketika pertemuan singkatnya dengan Gandalf sang penyihir mengantarkannya pada petualangan dengan 13 dwarf untuk mencuri emas dari seekor naga!
Awalnya, Gandalf merekomendasikan Bilbo sebagai seorang pencuri handal untuk misi para dwarf, sekaligus untuk menggenapkan jumlah rombongan, karena 13 merupakan angka sial. Pimpinan para dwarf, Thorin Oakenshield, dan rekan-rekannya pada awalnya meragukan kemampuan Bilbo, namun seringkali kecerdikan Bilbo-lah yang membantu mereka mengatasi pertemuan dengan troll, goblin, laba-laba raksasa, elf, hingga Smaug sang naga.
Salah satu bagian favorit saya adalah pertemuan Bilbo dengan Smaug untuk pertama kalinya. Dia memperkenalkan dirinya sebagai “clue finder”, “web-cutter”, “Ring-winner”, “Barrel-rider” dan berbagai julukan lainnya – nama-nama yang sekilas penuh dengan teka-teki, namun sebenarnya merangkum seluruh petualangan Bilbo sampai dengan saat dia bertemu dengan Smaug.
Berbicara tentang “Ring-winner”, julukan itu merujuk pada pertemuan antara Bilbo dengan Gollum, makhluk menyedihkan yang berusaha menjebak Bilbo dalam terowongan di bawah gunung. Bilbo berhasil kabur dengan membawa cincin milik Gollum yang dapat membuat penggunanya tidak tampak. Pertemuan Bilbo dan Gollum itu akan menjadi awal mula petualangan Frodo Baggins, keponakan Bilbo, untuk menghancurkan cincin tersebut – yang dikisahkan dalam The Lord of the Rings. Bisa dikatakan bahwa The Hobbit adalah prekuel dari trilogi The Lord of the Rings. Tapi jika The Lord of the Rings merupakan kisah tentang “corrupted power”, hasrat manusia dan tema-tema “berat” lainnya, maka the Hobbit merupakan karya Tolkien yang lebih “ringan”, karena awalnya ditujukan untuk anaknya. Kisahnya memang terkesan “cuman” petualangan mencuri harta karun, tapi petualangannya sendiri luar biasa seru!
Kombinasi dari karakter-karakter menarik, petualangan seru dan gaya bercerita yang enak membuat buku ini asyik untuk dibaca, apalagi bagi penggemar kisah-kisah petualangan. Bilbo sendiri digambarkan sebagai tokoh yang tidak heroik – setiap bahaya menghadang, dia selalu teringat akan rumahnya yang nyaman dan mempertanyakan kenapa dia mau-maunya ikut serta dalam petualangan ini. Ketidakgagahan dan sikap apa adanya Bilbo membuat dia menjadi karakter yang mudah disukai – mungkin itu juga yang membuat saya sebagai pembaca merasa cukup nyambung dengannya.
Biografi disusun
dari berbagai sumber. Biografi akan terus diperbaharui jika dikemudian hari menemukan informasi
baru. Jika ada kesalahan informasi ataupun penulisan silahkan tinggalkan
komentar anda.
Terimakasih. Semoga
bisa bermanfaat.
keyword :
cerita buku the hobbit
novel the hobbit
Penulis JRR Tolkien
Film The Hobbit
The Hobbit
buku the hobbit
novel fiksi the hobbit
novel the hobbit karya JRR Tolkien
novel JRR Tolkien
novel fiksi the hobbit
novel the hobbit karya JRR Tolkien
novel JRR Tolkien
No comments:
Post a Comment